Padang, Berinfo.id – Tangan Rina terangkat. Mulutnya mengaminkan doa. Perlahan matanya sembab.
Tak lama air matanya berderai. Jilbab yang dipakainya menjadi penyeka air mata. Doa yang dipanjatkan Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Padang, Ny Sri Hayati Maigus Nasir meluruhkan hatinya.
Sore Jumat (24/10/2025) itu, Ketua GOW Padang datang ke Pemancungan, Kecamatan Padang Selatan. Di sini, 36 kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran beberapa pekan lalu dikumpulkan di Masjid Darussalam. Ketua GOW datang mengantarkan bantuan dan memanjatkan doa.
"Hari ini Jumat, hari baik. Waktu setelah Asar hingga Magrib merupakan waktu yang tepat untuk berdoa, Allah akan mengijabah setiap doa," kata Ny Sri Hayati Maigus Nasir saat di depan warga.
Doa dipanjatkan dengan khusyuk. Seluruh warga mengangkat tangan. Doa kemudian diaminkan. Semua korban kebakaran meneteskan air mata.
"Kami mengantarkan bantuan, semua merupakan donasi dari seluruh anggota GOW Kota Padang," ujar istri Wakil Wali Kota Padang.
Sebanyak 49 organsiasi wanita di Kota Padang telah melakukan donasi sejak tejadinya kebakaran di Pemancungan. Berkat donasi itu, setiap kepala keluarga mendapat bantuan. Termasuk anak-anak yang bersekolah.
"Mudah-mudahan (bantuan ini) dapat meringankan korban," sebut Sri Hayati.
Ketua GOW berpesan kepada seluruh korban untuk kuat menghadapi ujian tersebut. Sri Hayati mengutip surat Al-Baqarah, di mana Allah selalu mengui umat agar menjadi kuat. Nantinya umat yang sabar dan kuat akan mendapat balasan tak terduga dari Allah.
"Harapan kita nantinya para korban kebakaran ini kuat menghadapi cobaan dan punya rumah kembali," ujar Sri Hayati yang didampingi Ny Elly Thrisyanti dan lainnya.
Sementara itu Camat Padang Selatan, Wilman Muchtar mengucapkan terimakasih kepada GOW Kota Padang yang telah membantu warganya yang tertimpa musibah. Menurutnya bantuan yang diberikan menjadi "Si Tawa Si Dingin" bagi korban.
"Semoga bantuan bermanfaat bagi warga kami," pungkasnya.
Diketahui, musibah kebakaran yang terjadi pada Kamis (9/10/2025) lalu tersebut menghanguskan 19 rumah dan menyebabkan 2 rumah lainnya ikut terdampak di Pemancungan. Total 121 jiwa kehilangan tempat tinggal dan harta benda dalam peristiwa tersebut.
Kebakaran diduga bermula dari aktivitas pembakaran sampah yang dilakukan salah seorang warga. Kondisi angin kencang membuat api merambat dengan cepat dan memicu kebakaran besar. Pemadam kebakaran datang dan menyiram api selama beberapa jam hingga dapat dikendalikan. (***)

0 Komentar